Minggu, 29 September 2013

BUKU SEJARAH DAYEUHLUHUR


INI COVER BUKU
 " DAYEUHLUHUR CILACAP, PARAHIANGAN DI TANAH JAWA, Ceritera Sejarah dan Silsilah, versi Alimin Suprayitno, terbitan Desember 2012 cetakan pertama"



Sangat sulit didapati buku sejarah yang mengupas sejarah lokal dalam ceritera dan didahului dengan kupasan sejarah Tanah Sunda dan Tanah Jawa secara komprehensif dari abad I s/d abad XXI
Dayeuhluhur berbudaya Sunda tetapi berada di territorial pemerintahan Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Cilacap, anda yang mungkin paham daerah Majenang, Sidareja, Wanareja, Cimanggu, Karangpucung dan se antero Cilacap Barat, Buku ini menyajikan ceritera sejarah dan silsilah yang berkaitan dengan para leluhur di daerah tersebut menyebar sampai ke Banyumas dan Cilacap. Wilayah ini memiliki keunikan sejarah sehingga menimbulkan komposisi budaya yang berbaur namun terpisah antara budaya Sunda dan Jawa.
Buku ini mengupas sejarah daerah ini semenjak jaman Pajajaran, Galuh, Demak Bintoro, Pajang, Mataram dan Jaman penjajahan Belanda, sumber data sangat lengkap baik literatur lokal sampai literatur internasional  yang jarang kita miliki.  Membaca buku ini seperti menerawang ke masa lalu dengan berbagai intrik kepentingan raja maupun kepentingan penjajah dan proses islamisasi di tanah perbatasan Jawa-Sunda ini.
Kelebihan dari sumber data buku ini memberikan fakta baru tentang sejarah pembubaran Kabupaten Dayeuhluhur digantikan dengan Kabupaten Cilacap oleh Pemerintah Kolonial Belanda dan penemuan makam tokoh kontroversial Bupati Dayeuhluhur yang terakhir, Tumenggung Prawiranegara (Wiradika III) yang dikabarkan menjadi pengikut Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa 1825-1830.

telah dilaunching pada acara Halal Bihalal Keluarga Besar Eyang Surasukarta Dayeuhluhur di Dusun Kaduomas Desa Ciwalen Kec.Dayeuhluhur,
 Jum'at 09 Agustus 2013

Selasa, 03 September 2013

BUPATI CILACAP SEJAK 1856

SATU LAGI KOLEKSI DARI IBU KARSIYAH, FOTO-FOTO BUPATI CILACAP SEJAK TAHUN 1856 PERTAMA KALI CILACAP DIBENTUK OLEH PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA :

BUPATI PERTAMA CILACAP, R.Tmg. Cakrawedana II, th.1856-1873
Bupati yang bekerja keras membangun Cilacap yang rawa menjadi kota pelabuhan alam dan membangun terusan sungai "kali yasa", meskipun saat itu tendensi pembentukan dan pembangunan Cilacap menggantikan Dayeuhluhur dan Majenang oleh Belanda semata untuk kepentingan transportasi penjajah menguras hasil bumi ke negerinya melalui sungai dan pelayaran laut, namun sampai saat ini kota Cilacap berhuangbudi banyak kepada Cakrawedana II yang meninggalkan kota Cilacap dengan pembangunan dasarnya sebagai kota pelabuhan,saat itu tidak ada priyayi yang bersedia dan kuat membangun rawa cilacap yang penuh epidemi malaria dan menjadi sarang para perompak laut.
 
Bupati Cilacap I, Raden Adipati Tjakrawedana II wafat pada tanggal 1 Januari 1873 saat pesta tahun baru di rumah Rasiden Mr. C. de Waal yang dimakamkan di Pesarean Karangsuci, kota Cilacap sekarang.

Bupati Cilacap II, Raden Tumenggung Tjakrawedana III wafat pada tanggal 9 Desember 1875.

  Bupati Cilacap III, Raden Tumenggung Tjakrawedana IV wafat pada tanggal 6 November 1881. 
 
 
RM. Cakrawerdaya Bupati ke-4 Cilacap : 1882 - 1927
45 tahun menjadi Bupati Cilacap, menjadi saksi pembangunan 2 buah benteng pendem
baik yang berada di Nusakambangan maupun di tepi pantai teluk penyu cilacap
Beliau merupakan nenek moyang dari Menkop Subiyakto Cakrawerdaya
 
 Bupati Cilacap ke-5
RM.Cakrasewaya : 1927-1950
Bupati 3 jaman, Jaman Belanda, Jaman Jepang dan Jaman Orde lama
menjadi saksi pengeboman Jepang di hari nahas Sabtu Pahing
 
Bupati Cilacap ke 6 
RM. Soetedjo : 1950-1952
 
Bupati Cilacap ke 7 
R. Witono : 1952-1954
 
Bupati Cilacap ke 8 
RM. Kodri (1954-1958)
 
Bupati Cilacap ke 9
DA. Santoso (1958-1965)
 
 
 

Bupati Cilacap ke10
Let.Kol.Inf. Hadi Sutomo : 1965-1968
dimulainya era militerisme pasca G.30.S.PKI


Bupati Cilacap ke  11
Letkol HS. Kartabrata : 19968-1974
1975 menjadi ketua Golkar dan Ketua DPRD
dimulainya era orde baru dengan dwi fungsi ABRI 
dan Golkar dengan jalur ABG (Abri, Birokrat dan Golongan profesional)
 
 
Bupati Cilacap ke 12
Letkol H.RYK. Mukmin : 1974-1979
1980 menjadi ketua Golkar dan Ketua DPRD
 
Bupati Cilacap ke  13
Letkol Pujono Pranyoto : 1978-1987 (2 periode)
karirnya menanjak th 1988 menjadi Gubernur Lampung
memberi hadiah sepasang Gajah untuk THR teluk penyu Cilacap
Bupati Cilacap ke  14
Letkol HM.Supardi :19987-1997 (2 periode)
 Bupati Cilacap ke 15
Letkol Haerri Tabri Karta : 1997-2002
pria asal cirebon ini menjabat di masa transisi orba ke reformasi
di akhir masa jabatanya atas informasi spiritual dari Bp.A.soekarso & tim
pernah melakukan penelitian sumber minyak bumi di daerah Cilopadang
saat itu ITB dan Petronas belum memberikan rekomendasi karena dampak kerusakan lingkungan diperkirakan akan sangat parah meskipun cadangan minyaknya memadai.
Bupati Cilacap ke 16
H.Probo Yulastoro,S.Sos,MM,MSi : 2002-2009
Bupati pertama dari sipil di era reformasi, pengusaha jamu tradisionil ini
memenangkan 2 kali periode PILBUP, sayang masa jabatan kedua baru 2 tahun
harus berakhir di persidangan kasus pidana korupsi dan diberhentikan th.2009
pemerintahan dijalankan wakil bupatinya Tato Suwarto Pamuji
Bupati Cilacap ke 17
Tato Suwarto Pamuji : 2011 s/d sekarang
2007-2011 Wakil Bupati ymt Bupati
2011-2013 dilantik menjadi Bupati pengganti
2013 memenangkan PILBUP untuk masa jabatan 2013-2018
pria asal Majenang Cilacap Barat awalnya sebagai pengusaha toko elektronik.



 
 
 





FOTO-LUKISAN-PETA BERNILAI SEJARAH

Berikut ini ada beberapa foto, peta,lukisan yang bernilai sejarah, dari koleksi Ibu Karsiyah, seorang sejarwan lokal bertaraf internasional yang bermukim di Purwokerto

PETA 3 DIMENSI FRANCOIIS VALENTINE ABAD XVIII
PETA BANYUMAS DI MUSIUM AUSTRALIA
 LUKISAN NUSAKAMBANGAN TEMPO DOELOE
Tampak Benteng Pendem yang ada di sisi timur Nusakambangan
pelukis mengambil posisi di sisi benteng pendem cilacap
Lukisan Pelabuhan Alam Cilacap tempo doeloe
Adipati Tjilatjap : Adipati Tjokronegoro bersama istri dan 1 anaknya
foto th 1863
Bupati Cilacap Tjakrawedaya bersama asisten (belanda) 
dan para pejabat bawahannya th 1921
foto para wedana di Kab.Banyumas th 1920 an
 foto Kampung Laut Majingklak jaman Belanda
Pasar Cilacap jaman Belanda

Minggu, 01 September 2013

ujian doktor Nana Sutikna

8 Guru Besar dan Profesor Penguji
audiens : akademisi UGM & Unsoed, jajaran pemda Cilacap & Banyumas, wartawan media, kerabat, budayawan ahmad tohari, dosen UGM&Unsoed, LSM dan umum lebih dari 200 orang audiens
tampak Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji
Promovendus, drs.Nana Sutikna,M.Hum
memaparkan disertasi dan menjawab pertanyaan
dari 8 Guru besar dan Profesor penguji secara terbuka
di depan audiens
Hasil Ujian langsung diumumkan Dekan Fak.Filsafat UGM 
sebagai ketua Dewan Penguji
dinyatakan lulus dengan predikat "cum laude"........alhamdulillah
prosesi wisuda
pengucapan janji
pidato pengukuhan DOKTOR ILMU FILASAFAT yang baru
bersama anak istri, ibu,mertua dan kerabat
bersama adik-adiknya
Bersama ua paryo (trah eyang Surasukarta) dan
Mang Saleh (Trah Eyang Candrangali)
bersama ua eman (andi sulaeman)

sareyan A.SOEKARSO

Ini sosok almarhum ayahanda Anton Soekarso, anak pertama mbah Tarsah/Rumsi/Ruwisah dari suami pertama mbah Suhardi bin Candrangali.


Lahir di Dayeuhluhur 31 Januari 1938
Bersamaan dengan lahirnya Ratu Beatrix Putri Ratu Yuliana,
Sehingga Mbah Putri, Mbah Tarsah/Rumsih/Ruwisah Mendapat kado dari pemerintah Belanda saat itu
Lulus SMP bekerja di PATAL Cilacap juga sebagai pemain Sepakbola PATAL dan PSCS dijuluki si”Anton”, aktivis PNI, 1958 menikahi “Suharti” gadis Tambakreja-Cilacap, saat suhu politik memanas antara PKI-PNI,  pulang ke Desa dengan membawa 3 anak laki-laki (Nana Sutikna, Jojon Sutrisno, Aripin Supriyatna;  ARIPIN: Anak Riwayat Ingin Pindah), di Desa Mengabdi sebagai Carik Desa Ciwalen Kec.Dayeuhluhur 1964-1986
(Th.1967 dikaruniai anak laki-laki lagi diberi nama Alimin Suprayitno),
pengabdian dilanjutkan  sebagai Kepala Desa Ciwalen 1986-1998
(Juara Lomba Desa Tk.Provinsi, Juara Desa PIR-Karet Tk.Nasiona,aktivis Golkar)
Era reformasi menjadi aktivis PAN, namun pemilu 2004 menjadi aktivis PKPB
menjalani masa tua sebagai sesepuh Desa
Wafat di Wangon 13 Juli 2010
(Perjalanan pulang dari RS Sardjito Yogya)
Sareyan : Makam kaler Dusun Kaduomas
Desa Ciwalen Kec.Dayeuhluhur Kab.Cilacap
Meninggalkan 7 anak 10 cucu

4 dari 7 anaknya didepan sareyan yang baru dibangun  (anak no.2-5):
 
2.Jojon Sutrisno, 3.Aripin Supriyatna, 4.Alimin Suprayitno, 5.Yudi Iwan Suwarko 
 
 
 
 
 ziarah kubur pamong desa dan tokoh masyarakat Desa Ciwalen dan kerabat

serah terima bangunan Sareyan alm.Bp.A.Soekarso
dari keluarga kepada Kepala Desa Ciwalen
sebagai salah satu asset Pemerintah Desa Ciwalen Kec.Dayeuhluhur Kab.Cilacap