Rabu, 14 Agustus 2013

13. Sejarah dlm Silsilah : NISKALA WASTU KENCANA & SILIWANGI



Niskala Wastu Kencana memerintah selama 125 tahun, cukup lama, ia memiliki 2 anak putra mahkota, Dewa Niskala dan Susuk Tunggal, dari Dewa Niskala lahirlah cucu kesayangannya Pamanah Rasa (Siliwangi), Niskala Wastu Kencana menjadikan Pajajaran berjaya, sehingga sebagai keturunan prabu wangi ia berjuluk "Prabu Wangisutah". Saat kakeknya masih berkuasa Pamanah Rasa muda menikah dengan Dewi Ambet Kasih, memiliki 3 anak, Banyak Cotro, banyak Ngampar dan Dewi Ratna Pamekas/ratna ayu mrana. Saat ketiga anaknya masih kecil, Dewi Ambetkasih meninggal. Saat menduda, Pamanahrasa yang sakti mandraguna ditugaskan kakeknya memberantas perguruan Pondok Quro Syech Hasanudin yang disinyalir merongrong kekuasaan Pajajaran dengan menyebarkan agama Islam, bersama Amuk Marugul sepupunya berangkat ke pondok quro, namun keduanya terkesima dan sama-sama jatuh hati pada santriwati "Dewi Subanglarang" keduanya lupa tugas dan bertarung memperebutkan gadis cantik, Amuk Marugul tewas dan Pamanahrasa menikahi Subanglarang di luar istana memiliki 3 anak, Walangsungsang, Larasantang dan Rajasangara, ketiganya beragama Islam.. saat kembali ke istana Pamanah rasa dinikahkan dengan sepupunya putri Prabu Susuk Tunggal raja Sunda, Dewi Kentringmanik Mayang sunda dengan janji kelak anak yang lahir harus menjadi putra mahkota jika kelak Pamanah rasa menjadi Raja Galuh menggantikan Dewa Niskala.Dari perkawinanya dengan Mayang Sunda dikarunia anak lelaki bernama Banyak Blabur dan Surasowan yang menjadi adipati Banten dan anak putri Surawati yang menikah dengan adipati Sunda Kelapa. Pada tahun 1482 Bangsawan Majapahit utamanya saudara-saudara Brawijaya V, diantaranya adiknya Arya Baribin dan rombongan mengungsi ke Galuh, diterima Dewa Niskala dan Arya Baribin dinikahkan dengan  cucunya / anak Pamanah rasa, Dewi Ratna Pamekas, dan Dewa Niskala menikahi salah satu putri pelarian Majapahit yang telah memiliki tunangan, hal ini dianggap sebagai “pelanggaran berat”  atas pamali dari dampak “Perang Bubat” menikahi putri Majapahit dan menikahkan putrinya dengan pria Majapahit serta menikahi orang yang sudah bertunangan. Sebagai hukuman, Dewi Ratna Pamekas dan Arya Baribin diungsikan keluar istana dan Dewa Niskala harus turun tahta dan digantikan oleh Pamanah Rasa dengan permaisurinya Dewi Kentringmanik Mayang Sunda. Karena Amuk Marugul satu-satunya anak lelaki dari Susuk Tunggal telah tewas di tangan Pamanah Rasa saat memperebutkan Dewi Subang Larang di Kerawang saat penyerbuan Pondok Quro (keduanya jatuh cinta pada Dewi Subanglarang sehingga terjadi perang tanding) maka Susuk Tunggal memberikan tahta sunda kepada Pamanah Rasa menantunya, sehingga Pamanah Rasa Menyatukan Kembali sunda dan Galuh menjadi Pajajaran Baru. Penobatan Pamanah Rasa tahun 1482 dengan Gelar Prabu JAYADEWATA, karena kepemimpinannya yang memajukan Pajajaran sangat pesat maka dijuluki sebagai PRABU SILIHWANGI, artinya raja yang menggantikan dan meneruskan kejayaan Prabu Wangi dan Prabu Wangisutah (Kakek dan buyutnya).Kata silihwangi secara aksen berubah menjadi Siliwangi










Tidak ada komentar: