3 ALIRAN KETURUNAN SILIWANGI
Prabu Siliwangi diketahui menikah 3 kali, dengan dewi Ambetkasih dan Subanglarang sebelum mejadi raja dan dengan Kentringmanik mayang Sunda dengan perjanjian politik. Akibat perjanjian politik dan tujuan menyatukan kembali sunda dan galuh, maka pewaris tahta pajajaran harus diserahkan kepada anak ke 7 Banyak Blabur Prabu Surawisesa.
Keturunan dari Dewi Ambetkasih, yaitu Banyak Cotro dan banyak Ngampar, setelah membawa syarat masing-masing 40 putri boyongan, dianggap cacat masing-masing pernah terluka kujang, mereka berdua "disingkirkan" sebagai putra mahkota dan "mengalah" pergi ke timur menjadi penguasa di Pasirluhur dan Dayeuhluhur.
Sedangkan keturunan dari Subanglarang sebagai muslim mulai menancapkan keukasaan dan gerakan islamisasi dengan mendirikan Cirebon, menyerang dan menundukan Banten serta Sunda Kelapa yang diubah menjadi Jayakarta, yang pada akhirnya menyerang dan meruntuhkan Pajajaran.
Pada akhirnya keturunan Pajajaran migrasi menjadi penduduk baduy dalam, Jayakarta dijajah Hindia Belanda menjadi Batavia, banten dibubarkan Inggris (Stanfold Rafless), Pasirluhur di pecah dan dikuasai Pajang dan Mataram menjadi kadipaten Banyumas, Dayeuhluhur dibubarkan Belanda th 1831 kemuadian didirikan Cilacap oleh kolonial Belanda, Cirebon dibawah Belanda terpecah pecah menjadi kadipaten.
Inilah akhir dari 3 aliran keturunan Siliwangi, sejarahnya beraneka ragam dan legendanya sudah dibumbui "islamisasi" dengan ketokohan fiktif "raden kian santang". Jika sekarang propaganda melalui media cetak dan elektronik, jaman dahulu melalui mitos, dongeng dan legenda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar