Dayeuhluhur masa Galuh Pakuan Kawali
Di akhir masa kepemimpinan
Candilaras, Kerajaan Demak setelah Sultan Trenggono wafat th 1546, Demak mengalami
kemunduran akibat perselisihan saudara, sehingga daerah bawahan Demak Cirebon
banyak yang memberontak dan melakukan ekspansi, dalam hal ini Galuh-Kawali
melepaskan diri dari Demak dan mengekspansi Dayeuhluhur sehingga kadipaten
Dayeuhluhur dibubarkan dan wilayahnya sebagian besar masuk ke Galuh-Kawali.
Anak-anak Candilaras yaitu Kihadeg Cisagu yang berpindah ke Penyarang Desa
Kunci Sidareja menjadi tetua di daerah itu dan menjadi ulama penyebar agama
islam memiliki putra Kyai Arsagati dan seorang putri, sedangkan ki hadeg
Ciluhur berpindah ke Majenang menjadi tetua dan ulama berputra ki Ranggasena
dan seorang putri. Kakak beradik Kihadeg Cisagu dan Ki hadeg Ciluhur menikahkan
kedua putra putrinya secara silang. Kyai Arsagati menikahi putri perempuan Ki
Hadeg Ciluhur dan Ki Ranggasena menikahi putri Ki hadeg Cisagu dan bermukim di
Penyarang bersama mertuanya. Pada masa
keruntuhan Demak dan berganti menjadi Pajang wilayah kekuasaannya hanya sampai
Banyumas dan tidak sampai ke Dayeuhluhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar